Senin, 16 November 2015

Klasifikasi Konsonan Fonologi

 1.    Geseran atau Frikatif
Adalah konsonan yang dibentuk dengan menyempitkan jalannya arus udara yang dihembuskan dari paru-paru, sehingga jalannya udara terhalang dan keluar dengan bergeser. Jadi strikturnya tidak dapat seperti pada konsonan letup tetapi renggang. Bunyi yang di hasilkan misalnya : [f], [v], [s], [z], [x]. Menurut tempat artikulasinya konsonan geseran dapat dibedakan menjadi :
a)      Konsonan geseran labio-dental
Konsonan yang terjadi bila artikulator aktifnya adalah bibir bawah dan artikulator pasifnya adalah gigi atas. Bunyi yang terjadi adalah [f, v]. Perbedaan di antara kedua bunyi geseran ini adalah [f] sebagai konsonan keras tak bersuara, sedangkan [v] adalah konsonan lunak bersuara.
Contoh bunti  [f, v] : fakta, valuta
b)      Konsonan geseran lamino-alveolar
Konsonan yang terjadi bila artikulator aktifnya daun lidah dan ujung lidah, sedangkan artikulator pasifnya adalah gusi. Bunyi yang dihasilkan [s, z]. Perbedaanya, [s] sebagai konsonan keras tidak bersuara lebih panjang hambatannya, sedangkan [z] sebagai konsonan lunak bersuara yang hambatannya lebih pendek.
Contoh bunyi [s, z] : suka, lezat
c)      Konsonan geseran dorso-velar
Konsonan yang terjadi bila artikulator aktifnya pangkal lidah dan artikulator pasifnya langit-langit lunak. Bunyi yang dihasilkan [x], karena pita suara tidak ikut bergetar, maka bunyi [x] adalah konsonan tidak bersuara.
Contoh bunyi [x] : khilaf
d)      Konsonan geseran laringal
Konsonan geseran laringal atau geseran glotal terjadi bila artikulatornya adalah sepasang pita suara. Udara yang dihembuskan dari paru-paru pada waktu melewati glotis digeserkan. Glotis dalam posisi terbuka. Posisi terbuka ini lebih sempit daripada posisi glotis terbuka lebar dalam bernafas normal. Bunyi yang dihasilkan adalah [h],  karena glotis dalam posisi terbuka, maka pita suara tidak ikut bergetar, dengan demikian [h] adalah konsonan tidak bersuara.
Contoh bunyi [h] : hasil, sawah
2.    Getar atau tril
Adalah konsonan yang di bentuk dengan menghambat jalan arus adara yang diembaskan dari paru-paru secara berulang-ulang dan cepat. Menurut tempat artikulasinya konsonan getar dinamai konsonan getar apiko-alveolar. Konsonan ini terjadi jika articulator aktif yang menyebabkan proses menggetar adalah ujung lidah dan articulator pasifnya gusi. Bunyi yang dihasilkan [r] dan [R]. Menurut temapt artikulasinya di bedakan menjadi     :
                                            
a.      Konsonan getar apiko-alveolar
Konsonan ini terjadi bila articulator aktif yang menyebabkan proses menggetar itu ialah ujung lidah dan articulator pasifnya ialah gusi.bunyi ynag di hasilkan ialah [ r ].

b.      Konsonan getar uvular
Konsonan yang terjadi bila articulator aktifnya ialah pangkal lidah dan articulator pasifnya adalah anak tekak.bunyi yang di hasilkan adalah [ R ].

3.    Konsonan Sentuhan ( Tap )
            Konsonan sentuhan adalah konsonan yang pembentukannya hampir sama dengan getar tetapi proses bergetar itu hanya terjadi satu kali. Penghalangan udara terjadi mnyentuhkan  particulator aktif pada articulator pasif satu kali, jadi strikturnya rapat renggang pendek sekali

4.    Konsonan Sentuhan Kuat ( flap )
            Konsonan sentuhan kuat adalah konsonan yang pembentukannya pada prinsipnya sama dengan konsonan sentuhan ( tap ) .perbedaannya , pada sentuhan kuat sebelum articulator aktif  di sentuhkan pada articulator pasif di sertai ancang-ancang lebih dahulu sehingga proses sentuhannya lebih kuat , dan di sebut dengan sentuhan kuat . strikturnya rapat renggang pendek kuat.