Rabu, 06 Januari 2016

Tugas Akhir SMA Negeri 7 garut Tentang Cara Menumbuhkan Bulu dengan Bahan Alami

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dewasa kini banyak sekali orang yang mengutamakan cara berpenampilan, khususnya para pria baik itu penampilan dalam maupun penampilan luar, bila ada penampilannya sedikit saja yang kurang sesuai maka orang tersebut tidak akan merasa percaya diri. Penampilan luar misalnya tata cara berpakaian, gaya rambut dan asesoris-asesoris, dan penampilan dalam misalnya bentuk tubuh, postur tubuh, warna kulit, bahkan bulu pada bagian tubuh tertentu, misalnya betis.
Kebanyakan orang memandang seorang pria yang pada bagian betisnya tidak memiliki bulu pada bagian betisnya sering kali dipanggil tidak normal, seperti wanita bahkan banci.Sehingga hal tersebut menjadi permasalahan tersendiri bagi mereka.Padahal anggapan-anggapan tersebut salah, ada atau tidak adanya bulu pada manusia itu dipengaruhi oleh hormontestosteron, hormon tersebut terdapat diseluruh bagian tubuh hanya saja tidak semua pria memiliki hormon yang merata.Kebanyakan pria memiliki hormon yang dominan hanya pada bagian tertentu saja, misalnya pada bagian kepala, ketiak, betis, paha dan pada daerah kemaluan.
Apabila seorang pria memliki hormon yang dominan pada bagian kepala, maka kepalanya tersebut akan mengalami pertumbuhan bulu yang
tidak seperti biasanya, sehingga walau rambutnya telah dipotong pendek dalam beberapa hari rambutnya akan cepat tumbuh kembali, bila pada bagian ketiak terdapat hormon testosteron yang dominan, maka pada bagian ketiakpun akan mengalami pertumbuhan bulu yang cepat begitupun juga pada bagian-bagian yang lainnya.
                        Kesalah pahaman tersebut terjadi karena kurang pahamannya masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, oleh karena itu, hal tersebut menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk mengimplementasikan mata pelajaran di lingkungan masyarakat dan meng
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam karya ilmiah yang disusun oleh penulis yaitu :
1.      Tidak semua orang memiliki bulu yang merata pada bagian tubuhnya;
2.      Cara menumbuhkan bulu dengan cara herbal;
3.      Cara mengolah objek tersebut untuk dapat dijadikan penumbuh bulu;
4.      Efek samping dari menggunakan minyak laba-laba setelah digunakan.
C.    Pembatasan Masalah
Berhubung faktor-faktor  yang berhubungan dengan penumbuhan bulu ini cukup luas, maka penulis membatasi masalah tersebut hanya pada bagian betis pria dewasa dengan menggukan minyak dari laba-laba.
D.    Tujuan Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis mempunyai beberapa tujuan, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1.      Mengetahui penyebab mengapa tidak semua pria memiliki bulu yang merata pada salah satu bagian tubuhnya;
2.      Mengetahui hormon apa yang berperan dalam penumbuhan bulu ini;
3.      Mengetahui cara menumbuhkan bulu dengan cara herbal;
4.      Mengetahui tumbuhan atau hewan apa yang dapat membantu dalam proses penumbuhan bulu;
5.      Mengetahui dampak atau efek samping dari penggunaannya.
E.     Metode Penelitian
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu dengan metode observasi (mencari sumber dari internet dan media lain serta melakukan pengamatan sendiri)
F.     Sistematika Penulisan
Sistematika yang penulis gunakan dalam karya tulis ini yaitu sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN, berisi tentang  pembukaan secara umum yang berisi latar belakang masalah,yang menjelaskan alasan penulis memilih tema dalam karya tulis ini dan rumusan masalah, yang berisi tentang permasalahan-permasalahan pokok yang menjadi tinjauan penulis untuk memcahkan masalah didalamnya;
BAB II KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang pembahasan secara umum dari isi karya tulis ini, pembahasan tersebut membahas tentang pengertian hormon, jenis-jenis hormon pada pria, manfaat hormon dan sumber hormon;
BAB III PEMBAHASAN, berisi penjelasan-penjelasan yang diperoleh dari data-data yang telah diamati, penjelasan tersebut berupa penjelasan tentang jenis laba-laba yang dapat digunakan untuk penumbuhan bulu, cara pengolahan minyak laba-laba, cara penggunaan minyak laba-laba, kandungan yang terdapat didalam laba-laba serta dampak positif dan negatif penggunaan minyak laba-laba;
BAB IV PENUTUP, berisi tentang kesimpulan yang merupakan simpulan dari hasil pengamatan yang diperoleh secara ringkas,dilanjutkan dengan saran yang berisi saran penulis terhadap permasalahn yang dimuat dalam karya tulis itu sendiri.



BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Hormon
Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan memengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata.Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan.Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormon) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
Berbagai kelenjar di hormon mensekresi tubuh, yang memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan keseluruhan dari individu.Hari ini, 'ketidakseimbangan hormon' merupakan masalah di seluruh dunia.Wanita lebih mungkin untuk menghadapi efek ketidakseimbangan hormon saat mereka menjalani beberapa tahapan perubahan hormon selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, melahirkan, menyusui dan menopause.Ketidakseimbangan hormon dapat merusak kesehatan Anda dan terlihat, dan bila tersedia dalam proporsi yang tepat, hormon dapat membuat Anda awet muda, sehat dan ceria.Hormon menentukan 'lari atau melawan' respon tubuh Anda.Hormon membantu mengelola stres yang berlebihan dan mereka tetap depresi dan penyakit terkait jauhnya

B.     Jenis-jenis Hormon pada Pria
Hormon yang terdapat pada pria dan wanita berbeda, adapun hormon pada pria yaitu sebagai berikut :
1.      FSH (Follicle Stimulating Hormon) atau Hormon pembentukan folikel yang membantu mengatur dan memelihara proses pembentukan sperma;
2.      LH (Luteinizing Hormon) berfungsi untuk mengatur sekresi dari hormon testoteron dan aldosteron pada testis;
3.      Testoteron berfungsi untuk mengatur menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder dan perilaku seksual. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
C.    Manfaat Hormon
Hormon memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh, setiap hormon dalam tubuh memiliki peranannya masing-masing tergantung jenis hormonnya, berikut nama-nama hormon beserta fungsinya.

No
Nama hormon
Fungsinya
1.
Anti Diuretik Hormon ( ADH )
Meningkatkan absorbsi air dari tubulus ginjal dan meningkatkan tekanan darah
2.
Oksitosin
Merangsang kontraksi uterus, pengeluaran air susu
3.
Growth Hormon
( GH )
Merangsang pertumbuhan tulang dan otot, meningkatkan sintesis protein, mobilisasi lemak, menurunkan metabolisme karbohidrat
4.
Prolaktin
Meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan produksi air susu setelah kelahiran
5.
Tiroid Stimulating Hormon ( TSH )
Merangsang produksi dan sekresi hormon tiroid
6.
Adenocorticotropic Hormon ( ACTH )
Merangsang sekresi dan produksi hormon steroid dan korteks adrenal
7
Luteinizing hormon ( LH )
Merangsang pertumbuhan korpus luteum, ovulasi, produksi esterogen dan progesteron ( pd wanita )
Merangsang sekresi testosteron, perkembangan jaringan interstisial ( pada pria )
8
Folicel stimulating hormon
Merangsang pertumbuhan folikel telur dan ovulasi       ( pada Wanita )
Merangsang produksi sperma ( pd pria )
9
Melanosit stimulating hormon
Bersama dengan ACTH terlibat dalam pembentukan kulit
10
Tiroksin ( T4 ) dan Triidotironin ( T3 )
Meningkatkan laju metabolisme, sensitivitas kardiovaskuler terhadap aktivasi saraf simpatik, mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet


D.    Sumber Hormon
Sumber hormon dapat ditemukan pada beberapa hewan dan tumbuhan, beberapa diantaranya yaitu :
1.      Sumber hormon alami: sapi, babi, biri-biri dan daun urang aring;
2.      Sumber lainnya yaitu dapat diperoleh dengan cara melakukan olah raga secara rutin dan teratur, seperti melakukan jogging, push up, angkat beban dan lain-lain.



BAB III
PEMBAHASAN
A.    Jenis Laba-laba yang Dapat Digunakan untuk Penumbuhan Bulu
Laba-laba memiliki banyak sekali spesies, menurut para ahli laba-laba terdapat sekitar 30.000 spesies dibumi dan  200 spesies diantaranya sangat berbahaya karena gigitan beracunnya yang dapat menggangu kestabilan tubuh bahkan dapat mengakibatkan lumpuh dan yang paling berbahayanya yaitu dapat pula mengakibatkan kematian.
Dalam hal ini tidak semua jenis laba-laba dapat digunakan untuk penumbuhan bulu, hanya ada beberapa saja yang dapat digunakan untuk penumbuhan bulu, salah satu diantaranya yaitu jenis laba-laba tarantula seperti gambar dibawah ini





Gambar 3.1

Laba laba ini tidak terlalu berbahaya bagi manusia, hanya saja gigitannya yang sangat menyakitkan dibandingkan dengan tawon namun bisanya lebih rendah dari tawon.


B.     Cara Pengolahan Minyak Laba-laba
Cara pengolahan minyak laba-laba ini sangatlah mudah, yaitu sebagai berikut :
1.      Laba-laba dibakar terlebih dahulu diatas seng, namun jangan sampai terlalu gosong. Seperti gambar dibawah ini.

                                                                                             




Gambar 3.2
2.      Tumbuk laba-laba tersebut hingga halus. Lihat gambar dibawah ini.






Gambar 3.3
3.      Campurkan dengan sedikit minyak goreng kedalam tumbukan laba-laba tersebut secukupnya, seperti gambar dibawah ini.






Gambar 3.4
4.      Setelah dicampur dengan minyak goreng, tumbuk lagi hingga merata seperti gambar dibawah ini.







Gambar 3.5
5.      Setelah halus, masukan minyak tersebut kedalam wadah agar minyak laba-laba tetap terjaga, seperti gambar berikut ini.









Gambar 3.6
C.    Cara Penggunaan Minyak Laba-laba
Cara penggunaan minyak laba-laba ini sangat mudah, yaitu cukup dengan membersihkan terlebih dahulu bagian tubuh yang ingin ditumbuhi bulu dengan menggunakan lap bersih atau tissu, kemudian oleskan minyak laba-laba kebagian tubuh yang ingin ditumbuhi bulu. Namun jangan mengoleskan minyak laba-laba tersebut dengan tangan kosong, gunakanlah sarung tangan atau plastik karena jika langsung akan mengakibatkan tangan berbulu, setelah dioleskan biarkanlah minyak laba-laba tersebut selama beberapa menit hingga kering seperti gambar dibawah ini :







Gambar  3.7                                                 Gambar 3.8
D.    Kandungan yang terdapat didalam laba-laba
Laba-labaadalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah.Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneaesemuanya berkaki delapan dimasukkan ke dalam kelas Arachnida.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
Spinneret inilah yang berguna dalam merangsang pertumbuhan bulu pada manusia setelah ditumbuk dan dicampur dengan minyak.


E.     Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Minyak Laba-laba
Ada beberapa efek yang ditimbulkan bagi pengguna minyak laba-laba, baik itu efek positif maupun negative, efek tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Dampak Positif
Penggunaan minyak laba-laba ini sangat baik untuk kesehatan, selain dapat menumbuhkan bulu, penggunaan minyak laba-laba ini juga dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan gairah seksualitas dan tubuh akan menjadi lebih fit dan sipa untuk beraktifitas.
2.      Dampak negatif
Dampak negative yang ditimbulkan dari penggunaan minyak laba-laba ini tidak akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi tubuh, pengguna hanya akan mengalami gatal-gatal ringan pada bagian yang ditumbuhi bulu, namun tidak akan berlangsung lama.




BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan pengamatan terhadap laba-laba tarantula dengan cara melakukan pengolahan laba-laba tersebut, dapat disimpulkan bahwa minyak laba-laba dapat mempercepat atau merangsang hormon testosteron pada pria untuk dapat mempercepat penumbuhan bulu pada bagian tubuh berhasil, hal tersebut dapat terjadi karena  laba-laba tarantula mengandung hormon testosteron yang banyak karena laba-laba itu sendiri memiliki bulu yang lebat, sehingga setelah minyak laba-laba ini dioleskan pada bagian tubuh akan bereaksi dan keesokan harinya akan tumbuh bulu pada bagian yang dioleskan minyak laba-laba tersebut.

B.     Saran

Penampilan yang baik memang sangat diperlukan, Khususnya bagi seorang pria, kebanyakan pria selalu ingin terlihat sempurna dimata orang lain, dan jika saja ada yang kurang maka kepercayaan dirinya akan kurang, dalam hal ini sebaiknya pria tidak perlu terlalu berlebihan dalam mementingkan penampilan, lebih baik berpenampilan yang sederhana namun menarik dan tidak membosankan, apalagi jika hanya tidak memiliki bulu yang sama seperti pria lain, karena hal tersebut wajar-wajar saja dan tidak perlu dibesar-besarkan.