Jumat, 17 Februari 2017

Analisis Semiotika Puisi “Sajak Putih” Karya Chairil Anwar

Oleh Indra Jalaludin

Sajak Putih

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah....


1.1 Kajian Semiotika "Sajak Putih"
1.1.1 Analisis Aspek Sintaksis

Jika dilihat dari tipografinya puisi "Sajak Putih" terdiri atas tiga bait dengan jumlah larik di setiap baitnya berjumlah empat. Huruf awal di setiap lariknya menggunakan huruf kapital, kecuali larik terakhir pada bait ketiga. Bukan hanya hurup awal saja tetapi ada juga yang ditengah larik menggunaka hurup kapital yaitu pada kata “Mati”. Selain itu ditemukan dua tanda baca jeda yang letaknya berada di bait kedua dan terakhir. Namun begitu analisis puisi ini didasarkan pada keutuhan makna, ditemukanlah bahwa puisi ini terdiri atas enam kalimat yang seluruhnya merupakan kalimat tunggal.
            Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja adalah kalimat pertama yang memiliki konstruksi sebagai berikut, predikat --bersandarketerangan satu --pada tari warna pelangisubjek kau-- keterangan dua --kau depanku bertudung sutra senja--. Kalimat ini diawali dengan keterangan kata kerja yang dilakukan aku lirik pada keterangan satu. Kata kau merupakan subjek yang menjadi perhatian aku lirik yang sedang berada di depannya dengan bertudung sutra senja yang membuatnya nampak indah dipandang. 
            Di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda adalah kalimat kedua yang memiliki konstruksi sebagai berikut. Subjek --di hitam matamuobjek --kembang mawar dan melatiketerangan --harum rambutmupredikat mengalun-- keterangan bergelut senda--. Kalimat ini diawali dengan penjelasan subjek yang menjadi perhatian aku lirik. Klausa kembang mawar dan melati merupakan objek yang menjadi perumpaan yang diungkapkan aku lirik kepada subjek bahwa subjek memiliki rambut yang harum bak kembang mawar dan melati yag mengalun indah brgelut senda yang membuatnya nampak begitu cantik.
            Sepi menyanyi malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa adalah kalimat ketiga yang memiliki kontruksi sebagai berikut. Keterangan sepi- predikat menyanyi malam dalam mendoa tibaketerangan --meriak muka air kolam jiwa--. Kata sepi merupakan gambaran situasi atau keadaan yang dialami aku lirik saat itu. Klausa menyanyi malam dalam mendoa tiba merupakan keterangan yang menyatakan perbuata atau tindakan aku lirik yang sedang berdoa pada malam hari. Klausa meriak muka air kolam jiwa merupakan keterangan aku lirik yang dalam melantunkan doanya penuh kekhusukan.

Dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku  adalah kalimat keempat yang memiliki kontruksi sebagai berikut. Keterangan --dan dalam dadaku-- predikat satu --memerdu lagu-- predikat dua --menarik menari seluruh aku--. Klausa dan dalam dadaku  merupakan keterangan tentang apa yang dirasakan oleh aku lirik tentang apa yang ada dalam isi hatinya. Klausa memerdu lagu merupakan tindakan atau perbuatan yang dilakukan aku lirik yang dilakukannya dalam hati saat ia sedang berdoa dalam malam. Klausa menarik menari seluruh aku  pun merupakan keterangan yang menyatakan perbuatan atau tindakan si aku lirik yang membuatnya terbawa larut dalam lantunan doa yang ia panjatkan.

Hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku menengadah adalah kalimat kelima  yang memiliki kontruksi sebagai berikut. Subjek --hidup dari hidupku-- keterangan pintu terbukapredikat --selama matamu bagiku menengadah--. Klausa hidup dari hidupku merupakan kisah kehidupan dari hidup aku lirik yang ia jalani. Kata pintu  terbuka merupakan penggambaran perasaan aku lirik yang pintu hatinya sudah terbuka. Klausa selama matamu bagiku menengadah sendiri merupakan syarat bagi aku lirik untuk membuat pintu hatinya terbuka selama subjek yang menjadi perhatiannya meliriknya atau memperhatikannya pula.

Selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... adalah kalimat keenam  yang memiliki kontruksi sebagai berikut. Keterangan --selama kau darahpredikat mengalir-- keterangan --dari luka-- subjek -- antara kitaketerangan --Mati datang tidak membelah...--. Klausa selama kau darah merupakan keterangan berupa harapan dari aku lirik kepada subjek yang menjadi perhatian tokoh aku lirik. Kata mengalir merupakan keterangan berupa kejadian yang menggambarkan pemikiran aku lirik terhadap subjek yang menjadi perhatiannya dari luka kedua tokoh tersebut antara aku lirik dan subjeknya. Klausa Mati datang tidak membelah... merupakan keterangan berupa penegasan atau keyakinan dari aku lirik yang walau pun kematian datang menghampiri mereka hal tersebut tidak akan menghilangkan perasaanya. Penulisan hurup kapital pada kata “Mati” sendiri tentu memiliki makna tersendiri, hal tersebut berarti bahwa kematian merupakan hal yang besar menurut aku lirik namun tidak akan menggoyahlkan perasaannya kepada wanita yang ia sukai tersebut sekalipun mereka dipisahkan oleh kematian yang datang menghampiri mereka berdua.


1.1.2 Analisis Aspek Semantik
1.1.2.1 Denotasi dan Konotasi
            Puisi yang ditulis oleh Charil Anwar yang berjudul “Sajak Putih” ini merupakan puisi yang menggambarkan perasaan aku lirik yang dituangkannya dalam puisi kepada wanita yang ia sukai. Secara etimologi, sajak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan gubahan sastra yang berbentuk puisi yang artinya sarat akan keindahan kata-kata dan penuh akan makna. Dan putih itu sendiri secara filosfi bisa diartikan sebagai ketulusan atau kesucian. Jadi aku lirik menuangkan perasaan cintanya kepada wanita yang ia sukai dalam puisi dengan kata-kata yang indah dan bermakna dengan kesucian cinta yang ia miliki.
          Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja merupakan kalimat yang memiliki makna konotasi. Aku lirik menggambarkan peristiwa kepada pembaca tentang apa yang ia rasakan ketika melihat wanita yang berada didepannya bak bertudung sutra senja yang merupakan gambaran situasi saat itu. Saat melihat wanita tersebut hidupnya menjadi lebih berwarna dan lebih indah sehingga ia seperti bersandar pada tari warna pelangi yang memiliki keragaman makna.
            Di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda merupakan kalimat yang memiliki makna denotasi. Dihitam matamu merupakan pendeskripsian wanita yang disukai aku lirik yang memiliki mata hitam yang indah. Disamping itu pendeskripsian wanita yang menjadi perhatian aku lirik juga terdapat pada klausa kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda yang memiliki bau rambut yang begitu harum bak bungan mawar dan melati serta terurai tertiup angin yang membuatnya mengalun begitu indah.
            Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa merupakan kalimat kedua yang memiliki makna denotasi. Hal yang dirasakan oleh aku lirik yang berteman sepi dan seolah suasana sepi tersebut seperti bernyanyi menemaninya saat malam hari ketika ia sedang berdoa. Pemilihan kata “meriak” tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun ini dapat didefinisikan sebagai kata menyeruak yang dalam artian membuat isi perasaannya tumpah hingga meneteskan air mata. Makna konotasi dalam kalimat ini mengacu pada frasa “kolam jiwa” seuatu yang dapat diartikan sebagai hati yang paling dalam atau hati kecil aku lirik. Kemudian kata “Sepi” yang dapat diartikan sebagai malam yang identik dengan kesunyian sehingga merasa sepi.
            Dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku merupakan kalimat ketiga yang memiliki makna denotasi. Aku lirik yang dalam sepi saat malam dia diam namun yang ada dilama dadanya atau hatinya memerdukan nyanyian untuk sang wanita yang ia sayangi. Hal tersebut membuatnya seperti tertarik dan membuatnya semakin bergembira. Makna konotasi dalam kalimat ini mengacu pada kata “menari” yang dalam arti bukan menari sebagaimana mestinya, tapi merupakan ungkapan perasaannya yang membuncah.
            Hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku menengadah merupakan kalimat  selanjutnya yang memiliki makna denotasi. Merupakan perasaan aku lirik kepada wanita yang ia sukai bahwasanya pintu hatinya selalu terbuka selama hidup dalam hidupnya selama wanita yang ia sukai juga memperhatikannya. Makna konotasi dalam kalimat ini mengacu pada kata “pintu’ yang bukan berarti pintu akses keluar-masuk ruangan, melainkan pintu hati dari aku lirik yang terbuka untuk wanita yang ia saukai tersebut.
            Selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... merupakan kalimat  kedua yang memiliki makna konotasi. Yang menerangkan perasaan aku lirik kepada wanita yang ia sukai bahwa meskipun ia akan terluka akan wanita yang ia sukai hal  tersebut tidak akan merubah apa pun karena wanita tersebut menjadi denyut nadinya. Oleh karena itulah meskipun kematian datang menghampiri perasaan aku lirik akan tetap teguh.

1.1.2.2 Majas
            Dalam Puisi "Sajak Putih" tidak semua kalimat mengandung majas (gaya bahasa). Hanya ada empat kalimat yang penulis temukan menggunakan gaya bahasa perbandingan yaitu kalimat pertama, kedua, ketiga dan keenam.
            Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja merupakan kalimat pertama yang memiliki gaya bahasa metafora. “Bersandar pada tari warna pelangi” yang berarti tokoh aku lirik yang seolah bersadar pada sesuatu namun sebenarnya tidak. Sedangkan klausa “bertudung sutra senja” berarti keindahan yang terpapar dari wanita yang dilihat aku lirik.
            Di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda merupakan kalimat kedua yang memiliki gaya bahasa  asosiasi. “kembang mawar dan melati harum rambutmu” yang berarti bahwa bau dari rambut wanita yang ia sukai itu seperti bunga bunga mawar dan melati.
            Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa merupakan kalimat ketiga yang memiliki majas atau gaya bahasa personifikasi. Menyanyi merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan manusia yang berarti melantunkan suara dengan nada yang khas. Dalam hal ini sepi diumpamakan dapat bernyanyi seperti yang dilakukan manusia.
Selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... merupakan kalimat keenam yang memiliki makna personifikasi. Darah mengalir merupakan peristiwa yang dapat dilakukan mahluk hidup yang dipompa oleh jantung. Dalam hal ini darah mengalir dari luk menunjuk pada hal yang dirasakan atau dialami aku lirik.

1.1.2.3 Isotopi
Pada puisi "Sajak Putih" terdapat .... penggunaan isotopi. Makna-makna yang terdapat dalam isotopi-isotopi mengacu pada pemaknaan redudansi. Isotopi yang hadir adalah isotopi
1.      Isotopi Alam
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Angkasa
Bumi
Kehidupan
Air
tari
d



pelangi
d



senja
d



mawar
d


melati
d


kolam
d/k



menari
d/k



hidupku
d



mengalir
d/k




Terdapat enam kata/frase yang mengacu pada isotopi alam. Kata/frase tersebut menunjukkan komponen bersama yang termasuk dalam angkasa, bumi, kehidupan, dan air. Kata yang paling dominan muncul pada komponen kehidupan.

2.      Isotopi Gerakan
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Gerak badan
Gerak pindah tempat
bersandar
d/k

bertudung
d/k

mengalun
d

bergelut
d

menyanyi
d/k

mendoa
d

menarik
d
menari
d/k
terbuka
d

menengadah
d

mengalir
d/k

membelah
d/k


          Terdapat duabelas kata yang termasuk dalam isotopi gerak. Kata tersebut menunjukkan komponen bersama yang termasuk pada gerak badan dan gerak pindah tempat. Masing-masing kata memilki makna denotasi atau konotasi dan dari kemunculannya ditemukan kata yang muncul secara dominan yaitu pada komponen gerak badan.

3.      Isotopi Ruang
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Terbuka
Tertutup
depanku
d

malam
d

kolam
d/k

antara kita
d


Terdapat empat kata/frase yang termasuk isotopi ruang. Semua isotopi yang muncul merupakan isotopi komponen ruang terbuka. Ini menunjukkan aku lirik melakukan kegiatan yang terkesan bebas. Makna perjalanan dapat dilihat dari kata/frase yang muncul dari dominasi ruang tertutup.

4.      Isotopi Waktu
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Insidental
Berkala 
senja
d/k

sepi
d

malam
d


Terdapat tiga kata/frase yang mewakili isotopi waktu dan bermakna denotasi. Kemunculan isotopi ini didominasi oleh komponen yang menunjukkan waktu secara berkala atau dapat diprediksi kehadirannya.
5.      Isotopi Manusia
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Insan
Berakal Budi
Aktifitas
bersandar
d/k

bertudung
d/k

rambutmu
d


menyanyi
d

mendoa
d
memerdu
d

menari
d/k


Terdapat tujuh kata/frase yang memiliki makna denotasi dan konotasi. Dominasi insanan menandakan adanya hal atau sesuatu yang bersifat abstrak. Hal yang perlu dicari jawabannya dan yang merupakan hal yang dikehendaki aku lirik.
6.      Isotopi Resepsi Dengar
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Sasaran
Proses
Cara 
menyanyi
d/k

mendoa
d

memerdu
d/k

lagu
d



Terdapat empat kata/frase yang makna denotasi dan konotasinya seimbang. Kata-kata yang bermunculan terbagi menjadi tiga komponen bersama yaitu suara, proses, dan cara. Ketiga komponen yang hadir dimaksudkan adalah sesuatu yang abstrak dan perlu dicari jawabannya.
7.      Isotopi Resepsi Pandang
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Cahaya
Perbuatan
Tertangkap mata
warna pelangi
d/k

kau depanku
d


senja
d

hitam matamu
d


malam
d

pintu terbuka
d/k

menari
d/k


Terdapat tujuh kata/frase yang muncul dalam isotopi resepsi pandang. Ini berhubungan dengan indera penglihatan karena dominasi yang muncul dalam komponen makna bersama dapat ditangkap oleh mata. Makna yang dihimpun dalam isotopi ini menghadirkan makna yang sesungguhnya.

8.      Isotopi Resepsi Penciuman
Kata/frase yang memiliki isotopi
Denotasi/
konotasi
Komponen Makna Bersama
Harum 
Bau   
Harum rambutmu
d


Terdapat satu kata/frase yang muncul dalam isotopi resepsi penciuma. Ini berhubungan dengan indera penciuman karena dominasi yang muncul dalam komponen makna bersama harum.

1.1.3 Analisis Aspek Pragmatik
Dalam puisi "Sajak Putih" aku lirik selalu hadir bersamaan dengan persona jamak inklusif yaitu "kita". Kita dalam puisi ini adalah seorang wanita yang membuat aku lirik tertarik pada wanita tersebut. Aku lirik mencurahkan segala perasaan yang dia rasakan dan dia alami tentang wanita yang disukainya kepada pembaca.
Pada kalimat pertama bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja secara implisit menceritakan perasaan aku lirik dengan keindahan atau kecantikan wanita yang disukainya yang berada di depannya. Ia terkagum dengan paras yang dimiliki wanita tersebut.
Pada kalimat kedua di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda aku lirik melibatkan wanita atau subjek yang ia sukai yang membuat senang perasaannya.
Pada kalimat ketiga sepi menyanyi malam dalam mendoa tiba meriak muka air kolam jiwa aku lirik tidak melibatkan orang lain atau pun wanita yang menjadi subjek perhatiannya. Ia hanya mendeskripsikan keadaan yang sedang ia alami saat itu. selanjutnya pada kalimat keempat sampai dengan keenam aku lirik melibatkan tokoh yang menjadi subjek perhatiannya kembali dalam larik dan/atau bait dalam puisi yang ia tuangkan.

3.1.4 Intertekstual
            Puisi “Sajak Putih” berintekstual dengan sebuah lagu berjudul “Cinta Sejati” karya Melly Goeslaw yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari. The Best of BCL merupakan album musik ketiga karya Bunga Citra Lestari. Dirilis pada tahun 2013. Lagu utamanya ialah "Cinta Sejati" (Ost.Habibie & Ainun), lagu ini membawa banyak penghargaan, selain itu dua lagu baru turut dimasukan diantaranya "Jangan Gila" dan "3 Salahmu". Album ini merupakan album kompilasi Bunga selama kariernya dari album Cinta Pertama hingga Tentang Kamu. Lagu ini mendeskripsikan tentang ketulusan dan kesucian cinta dari aku lirik terhadap tokoh atau subjek yang menjadi perhatiannya. Aku lirik begitu tulus mencintai tokoh yang ia kasihi atau yang menjadi perhatiannya tersebut. Oleh karenanya, penulis menemukan kesamaan dalam lagu tersebut yang berintekstual dengan puisi “Sajak Putih”. Dari sejumlah bait yang terdapat dalam lagu "Cinta Sejati" penulis akan mengutip dua bait yang isinya berkaitan dengan puisi "Sajak Putih" yang ditulis oleh Chairil Anwar

Cinta Sejati
Penyanyi Bunga Citra Lestari
Pengarang lagu Melly Goeslaw

Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita

Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan
Pasti tahu cinta kita sejati


Aku lirik menceritakan atau mencurahkan kebahagiaan cintanya  hingga membuatnya merasa bahwa sang malam dan siang seakan berlagu didengarnya. Hal tersebut juga terdapat dalam puisi “Sajak Putih” pada bait kedua larik pertama berikut  Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba. Dalam hal ini konteksnya mengacu pada klausa Sepi menyanyi, sepi disini merupakan konotasi yang dapat diartikan sebagai malam. Dikatakan demikian karena sepi identik dengan keadaan malam yang sunyi sehingga menimbulkan rasa sepi. Namun walaupun demikian hal tersebut didengarnya seperti nyanyian saja. Selain itu, dalam puisi “Sajak Putih” aku lirik menegaskan pula ketulusan cintanya kepada tokoh yang menjadi perhatiannya bahwa kematian yang akan menghampiri mereka tidak akan mengubah cinta mereka. Hal tersebut terdapat pada bait ketiga larik keempat berikut antara kita mati datang tidak membelah..... larik tersebut juga berkaitan dengan lirik dari lagu “Cinta Sejati” berikut saat aku tak lagi di sisimu ku tunggu kau di keabadian. Lirik tersebut menjelaskan perasaan aku lirik tentang perasaan cintanya yang tulus kepada tokoh yang menjadi perhatiaanya bahwa cintanya begitu sejati hingga membuatnya bersedia menunggu tokoh yang menjadi perhatiannya di keabadian saat ia sudah tidak berada disisinya karena kematian yang memisahkan keduanya. Maka dalam hal ini tidak salah jika lagu “Cinta Sejati” yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari ini memiliki hubungan interteskstual dengan puisi “Sajak Putih” karya Chairil Anwar.

1 komentar:

  1. Did you know there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction to you buried within his chest?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, look after and care for you with his entire heart...

    12 Words Who Trigger A Man's Love Impulse

    This impulse is so built-in to a man's genetics that it will make him work harder than before to make your relationship as strong as it can be.

    Matter-of-fact, triggering this powerful impulse is absolutely mandatory to getting the best ever relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...

    ...You'll soon notice him open his soul and mind to you in such a way he haven't expressed before and he will see you as the only woman in the universe who has ever truly attracted him.

    BalasHapus

Ada Komentar ? Silahkan post :)