Oleh Indra
Jalaludin
Sajak Putih
Bersandar
pada tari warna pelangi
Kau
depanku bertudung sutra senja
Di
hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum
rambutmu mengalun bergelut senda
Sepi menyanyi,
malam dalam mendoa tiba
Meriak
muka air kolam jiwa
Dan
dalam dadaku memerdu lagu
Menarik
menari seluruh aku
Hidup
dari hidupku, pintu terbuka
Selama
matamu bagiku menengadah
Selama
kau darah mengalir dari luka
Antara
kita Mati datang tidak membelah....
1.1 Kajian
Semiotika "Sajak Putih"
1.1.1
Analisis Aspek Sintaksis
Jika dilihat dari tipografinya puisi "Sajak Putih" terdiri atas
tiga bait dengan jumlah larik di setiap baitnya berjumlah empat. Huruf awal di
setiap lariknya menggunakan huruf kapital, kecuali larik terakhir pada bait
ketiga. Bukan hanya hurup awal saja tetapi ada juga yang ditengah larik
menggunaka hurup kapital yaitu pada kata “Mati”. Selain itu ditemukan dua tanda
baca jeda yang letaknya berada di bait kedua dan terakhir. Namun begitu
analisis puisi ini didasarkan pada keutuhan makna, ditemukanlah bahwa puisi ini
terdiri atas enam kalimat yang seluruhnya merupakan kalimat tunggal.
Bersandar
pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja adalah kalimat pertama yang memiliki
konstruksi sebagai berikut, predikat --bersandar— keterangan satu --pada tari warna pelangi—subjek –kau-- keterangan dua --kau depanku
bertudung sutra senja--. Kalimat ini diawali dengan keterangan kata
kerja yang dilakukan aku lirik pada keterangan satu. Kata kau merupakan subjek yang menjadi
perhatian aku lirik yang sedang berada di depannya dengan bertudung sutra senja
yang membuatnya nampak indah dipandang.
Di hitam
matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda adalah kalimat kedua yang
memiliki konstruksi sebagai berikut. Subjek --di hitam matamu—objek
--kembang mawar dan melati—keterangan
--harum rambutmu—predikat –mengalun-- keterangan bergelut senda--. Kalimat ini
diawali dengan penjelasan subjek yang menjadi perhatian aku lirik. Klausa kembang mawar dan melati merupakan
objek yang menjadi perumpaan yang diungkapkan aku lirik kepada subjek bahwa
subjek memiliki rambut yang harum bak kembang mawar dan melati yag mengalun
indah brgelut senda yang membuatnya nampak begitu cantik.
Sepi menyanyi malam dalam mendoa tiba meriak muka air
kolam jiwa adalah kalimat ketiga yang memiliki kontruksi
sebagai berikut. Keterangan –sepi-
predikat –menyanyi malam dalam mendoa tiba—keterangan --meriak muka air kolam jiwa--. Kata sepi merupakan gambaran situasi atau
keadaan yang dialami aku lirik saat itu. Klausa menyanyi malam dalam mendoa
tiba merupakan keterangan yang menyatakan perbuata atau tindakan aku
lirik yang sedang berdoa pada malam hari. Klausa meriak muka air kolam
jiwa merupakan
keterangan aku lirik yang dalam melantunkan doanya penuh kekhusukan.
Dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh
aku adalah kalimat keempat yang
memiliki kontruksi sebagai berikut. Keterangan --dan dalam dadaku--
predikat satu --memerdu lagu-- predikat dua --menarik
menari seluruh aku--. Klausa dan dalam dadaku merupakan keterangan tentang apa yang
dirasakan oleh aku lirik tentang apa yang ada dalam isi hatinya. Klausa memerdu
lagu merupakan tindakan atau perbuatan yang dilakukan aku lirik yang
dilakukannya dalam hati saat ia sedang berdoa dalam malam. Klausa menarik
menari seluruh aku pun merupakan
keterangan yang menyatakan perbuatan atau tindakan si aku lirik yang membuatnya
terbawa larut dalam lantunan doa yang ia panjatkan.
Hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku
menengadah adalah kalimat kelima yang
memiliki kontruksi sebagai berikut. Subjek --hidup dari hidupku-- keterangan – pintu terbuka—predikat --selama matamu bagiku
menengadah--. Klausa hidup dari hidupku merupakan kisah
kehidupan dari hidup aku lirik yang ia jalani. Kata pintu terbuka merupakan penggambaran
perasaan aku lirik yang pintu hatinya sudah terbuka. Klausa selama matamu
bagiku menengadah sendiri merupakan syarat bagi aku lirik untuk membuat pintu hatinya
terbuka selama subjek yang menjadi perhatiannya meliriknya atau
memperhatikannya pula.
Selama kau
darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... adalah kalimat keenam yang memiliki kontruksi sebagai berikut.
Keterangan --selama kau darah—predikat –mengalir-- keterangan --dari
luka-- subjek -- antara kita—keterangan
--Mati datang tidak membelah...--.
Klausa selama kau darah merupakan
keterangan berupa harapan dari aku lirik kepada subjek yang menjadi perhatian
tokoh aku lirik. Kata mengalir merupakan
keterangan berupa kejadian yang menggambarkan pemikiran aku lirik terhadap
subjek yang menjadi perhatiannya dari luka kedua tokoh tersebut antara aku
lirik dan subjeknya. Klausa Mati
datang tidak membelah... merupakan keterangan berupa penegasan atau
keyakinan dari aku lirik yang walau pun kematian datang menghampiri mereka hal
tersebut tidak akan menghilangkan perasaanya. Penulisan hurup kapital pada kata
“Mati” sendiri tentu memiliki makna tersendiri, hal tersebut berarti bahwa
kematian merupakan hal yang besar menurut aku lirik namun tidak akan
menggoyahlkan perasaannya kepada wanita yang ia sukai tersebut sekalipun mereka
dipisahkan oleh kematian yang datang menghampiri mereka berdua.
1.1.2 Analisis Aspek Semantik
1.1.2.1 Denotasi dan Konotasi
Puisi
yang ditulis oleh Charil Anwar yang berjudul “Sajak Putih” ini merupakan puisi
yang menggambarkan perasaan aku lirik yang dituangkannya dalam puisi kepada
wanita yang ia sukai. Secara etimologi, sajak dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia merupakan gubahan sastra yang berbentuk puisi yang artinya sarat akan
keindahan kata-kata dan penuh akan makna. Dan putih itu sendiri secara filosfi
bisa diartikan sebagai ketulusan atau kesucian. Jadi aku lirik menuangkan
perasaan cintanya kepada wanita yang ia sukai dalam puisi dengan kata-kata yang
indah dan bermakna dengan kesucian cinta yang ia miliki.
Bersandar pada
tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja merupakan kalimat yang memiliki makna
konotasi. Aku lirik menggambarkan peristiwa kepada pembaca tentang apa yang ia
rasakan ketika melihat wanita yang berada didepannya bak bertudung sutra senja
yang merupakan gambaran situasi saat itu. Saat melihat wanita tersebut hidupnya
menjadi lebih berwarna dan lebih indah sehingga ia seperti bersandar pada tari
warna pelangi yang memiliki keragaman makna.
Di hitam matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu
mengalun bergelut senda merupakan kalimat yang memiliki makna denotasi. Dihitam
matamu merupakan pendeskripsian wanita yang disukai aku lirik yang memiliki
mata hitam yang indah. Disamping itu pendeskripsian wanita yang menjadi
perhatian aku lirik juga terdapat pada klausa kembang mawar
dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda yang
memiliki bau rambut yang begitu harum bak bungan mawar dan melati serta terurai
tertiup angin yang membuatnya mengalun begitu indah.
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air
kolam jiwa merupakan
kalimat kedua yang memiliki makna denotasi. Hal yang dirasakan oleh aku lirik
yang berteman sepi dan seolah suasana sepi tersebut seperti bernyanyi
menemaninya saat malam hari ketika ia sedang berdoa. Pemilihan kata “meriak”
tidak terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, namun ini dapat
didefinisikan sebagai kata menyeruak yang dalam artian membuat isi perasaannya
tumpah hingga meneteskan air mata. Makna konotasi dalam kalimat ini mengacu
pada frasa “kolam jiwa” seuatu yang dapat diartikan sebagai hati yang paling
dalam atau hati kecil aku lirik. Kemudian kata “Sepi” yang dapat diartikan
sebagai malam yang identik dengan kesunyian sehingga merasa sepi.
Dan dalam dadaku memerdu lagu menarik menari seluruh aku merupakan kalimat ketiga yang memiliki makna denotasi.
Aku lirik yang dalam sepi saat malam dia diam namun yang ada dilama dadanya
atau hatinya memerdukan nyanyian untuk sang wanita yang ia sayangi. Hal
tersebut membuatnya seperti tertarik dan membuatnya semakin bergembira. Makna konotasi
dalam kalimat ini mengacu pada kata “menari” yang dalam arti bukan menari
sebagaimana mestinya, tapi merupakan ungkapan perasaannya yang membuncah.
Hidup dari hidupku, pintu terbuka selama matamu bagiku
menengadah merupakan
kalimat selanjutnya yang memiliki makna
denotasi. Merupakan perasaan aku lirik kepada wanita yang ia sukai bahwasanya
pintu hatinya selalu terbuka selama hidup dalam hidupnya selama wanita yang ia
sukai juga memperhatikannya. Makna konotasi dalam kalimat ini mengacu pada kata
“pintu’ yang bukan berarti pintu akses keluar-masuk ruangan, melainkan pintu
hati dari aku lirik yang terbuka untuk wanita yang ia saukai tersebut.
Selama kau darah mengalir dari luka antara kita Mati datang
tidak membelah...
merupakan kalimat kedua yang memiliki
makna konotasi. Yang menerangkan perasaan aku lirik kepada wanita yang ia sukai
bahwa meskipun ia akan terluka akan wanita yang ia sukai hal tersebut tidak akan merubah apa pun karena
wanita tersebut menjadi denyut nadinya. Oleh karena itulah meskipun kematian
datang menghampiri perasaan aku lirik akan tetap teguh.
1.1.2.2 Majas
Dalam Puisi "Sajak Putih"
tidak semua kalimat mengandung majas (gaya bahasa). Hanya ada empat kalimat
yang penulis temukan menggunakan gaya bahasa perbandingan yaitu kalimat
pertama, kedua, ketiga dan keenam.
Bersandar pada tari warna pelangi kau depanku bertudung sutra senja merupakan kalimat pertama yang memiliki gaya
bahasa metafora. “Bersandar pada tari warna pelangi” yang berarti tokoh aku
lirik yang seolah bersadar pada sesuatu namun sebenarnya tidak. Sedangkan
klausa “bertudung sutra senja” berarti keindahan yang terpapar dari wanita yang
dilihat aku lirik.
Di hitam
matamu kembang mawar dan melati harum rambutmu mengalun bergelut senda merupakan
kalimat kedua yang memiliki gaya bahasa
asosiasi. “kembang mawar dan melati harum rambutmu” yang berarti bahwa
bau dari rambut wanita yang ia sukai itu seperti bunga bunga mawar dan melati.
Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba meriak muka air
kolam jiwa merupakan kalimat ketiga yang memiliki majas
atau gaya bahasa personifikasi. Menyanyi merupakan kegiatan yang biasanya
dilakukan manusia yang berarti melantunkan suara dengan nada yang khas. Dalam
hal ini sepi diumpamakan dapat bernyanyi seperti yang dilakukan manusia.
Selama kau
darah mengalir dari luka antara kita Mati datang tidak membelah... merupakan
kalimat keenam yang memiliki makna personifikasi. Darah mengalir merupakan
peristiwa yang dapat dilakukan mahluk hidup yang dipompa oleh jantung. Dalam hal
ini darah mengalir dari luk menunjuk pada hal yang dirasakan atau dialami aku
lirik.
1.1.2.3 Isotopi
Pada puisi "Sajak Putih" terdapat .... penggunaan
isotopi. Makna-makna yang terdapat dalam isotopi-isotopi mengacu pada pemaknaan
redudansi. Isotopi yang hadir adalah isotopi
1.
Isotopi Alam
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
|||
Angkasa
|
Bumi
|
Kehidupan
|
Air
|
||
tari
|
d
|
|
|
√
|
|
pelangi
|
d
|
√
|
|
|
|
senja
|
d
|
√
|
|
|
|
mawar
|
d
|
|
√
|
√
|
|
melati
|
d
|
|
√
|
√
|
|
kolam
|
d/k
|
|
|
|
√
|
menari
|
d/k
|
|
|
√
|
|
hidupku
|
d
|
|
|
√
|
|
mengalir
|
d/k
|
|
|
|
√
|
Terdapat enam kata/frase yang mengacu pada isotopi
alam. Kata/frase tersebut menunjukkan komponen bersama yang termasuk dalam
angkasa, bumi, kehidupan, dan air. Kata yang paling dominan muncul pada
komponen kehidupan.
2.
Isotopi Gerakan
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
|
Gerak
badan
|
Gerak
pindah tempat
|
||
bersandar
|
d/k
|
√
|
|
bertudung
|
d/k
|
√
|
|
mengalun
|
d
|
√
|
|
bergelut
|
d
|
√
|
|
menyanyi
|
d/k
|
√
|
|
mendoa
|
d
|
√
|
|
menarik
|
d
|
√
|
√
|
menari
|
d/k
|
√
|
√
|
terbuka
|
d
|
|
√
|
menengadah
|
d
|
√
|
|
mengalir
|
d/k
|
|
√
|
membelah
|
d/k
|
|
√
|
Terdapat duabelas kata yang termasuk dalam isotopi
gerak. Kata tersebut menunjukkan komponen bersama yang termasuk pada gerak
badan dan gerak pindah tempat. Masing-masing kata memilki makna denotasi atau
konotasi dan dari kemunculannya ditemukan kata yang muncul secara dominan yaitu
pada komponen gerak badan.
3.
Isotopi Ruang
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
|
Terbuka
|
Tertutup
|
||
depanku
|
d
|
√
|
|
malam
|
d
|
√
|
|
kolam
|
d/k
|
√
|
|
antara kita
|
d
|
√
|
|
Terdapat empat kata/frase
yang termasuk isotopi ruang. Semua isotopi yang muncul merupakan isotopi
komponen ruang terbuka. Ini menunjukkan aku lirik melakukan kegiatan yang
terkesan bebas. Makna perjalanan dapat dilihat dari kata/frase yang muncul dari
dominasi ruang tertutup.
4.
Isotopi Waktu
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
|
Insidental
|
Berkala
|
||
senja
|
d/k
|
|
√
|
sepi
|
d
|
√
|
|
malam
|
d
|
|
√
|
Terdapat tiga kata/frase yang
mewakili isotopi waktu dan bermakna denotasi. Kemunculan isotopi ini didominasi
oleh komponen yang menunjukkan waktu secara berkala atau dapat diprediksi
kehadirannya.
5.
Isotopi Manusia
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
||
Insan
|
Berakal
Budi
|
Aktifitas
|
||
bersandar
|
d/k
|
√
|
|
√
|
bertudung
|
d/k
|
√
|
|
√
|
rambutmu
|
d
|
√
|
|
|
menyanyi
|
d
|
√
|
|
√
|
mendoa
|
d
|
√
|
√
|
√
|
memerdu
|
d
|
√
|
|
√
|
menari
|
d/k
|
√
|
|
√
|
Terdapat tujuh kata/frase yang
memiliki makna denotasi dan konotasi. Dominasi insanan menandakan adanya hal
atau sesuatu yang bersifat abstrak. Hal yang perlu dicari jawabannya dan yang
merupakan hal yang dikehendaki aku lirik.
6.
Isotopi Resepsi Dengar
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
||
Sasaran
|
Proses
|
Cara
|
||
menyanyi
|
d/k
|
|
√
|
√
|
mendoa
|
d
|
|
√
|
√
|
memerdu
|
d/k
|
|
√
|
√
|
lagu
|
d
|
√
|
|
|
Terdapat empat kata/frase
yang makna denotasi dan konotasinya seimbang. Kata-kata yang bermunculan
terbagi menjadi tiga komponen bersama yaitu suara, proses, dan cara. Ketiga
komponen yang hadir dimaksudkan adalah sesuatu yang abstrak dan perlu dicari
jawabannya.
7.
Isotopi Resepsi Pandang
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
||
Cahaya
|
Perbuatan
|
Tertangkap
mata
|
||
warna pelangi
|
d/k
|
√
|
|
√
|
kau depanku
|
d
|
|
|
√
|
senja
|
d
|
√
|
|
√
|
hitam matamu
|
d
|
|
|
√
|
malam
|
d
|
√
|
|
√
|
pintu terbuka
|
d/k
|
|
√
|
√
|
menari
|
d/k
|
|
√
|
√
|
Terdapat tujuh kata/frase
yang muncul dalam isotopi resepsi pandang. Ini berhubungan dengan indera
penglihatan karena dominasi yang muncul dalam komponen makna bersama dapat
ditangkap oleh mata. Makna yang dihimpun dalam isotopi ini menghadirkan makna
yang sesungguhnya.
8.
Isotopi
Resepsi Penciuman
Kata/frase
yang memiliki isotopi
|
Denotasi/
konotasi
|
Komponen Makna Bersama
|
|
Harum
|
Bau
|
||
Harum rambutmu
|
d
|
√
|
|
Terdapat satu kata/frase
yang muncul dalam isotopi resepsi penciuma. Ini berhubungan dengan indera penciuman
karena dominasi yang muncul dalam komponen makna bersama harum.
1.1.3 Analisis Aspek Pragmatik
Dalam puisi "Sajak
Putih" aku lirik selalu hadir bersamaan dengan persona jamak inklusif
yaitu "kita". Kita dalam puisi ini adalah seorang wanita yang membuat
aku lirik tertarik pada wanita tersebut. Aku lirik mencurahkan segala perasaan
yang dia rasakan dan dia alami tentang wanita yang disukainya kepada pembaca.
Pada kalimat pertama bersandar pada tari warna pelangi kau
depanku bertudung sutra senja secara implisit menceritakan perasaan aku
lirik dengan keindahan atau kecantikan wanita yang disukainya yang berada di
depannya. Ia terkagum dengan paras yang dimiliki wanita tersebut.
Pada kalimat kedua di hitam matamu kembang mawar dan melati
harum rambutmu mengalun bergelut senda aku lirik melibatkan wanita atau
subjek yang ia sukai yang membuat senang perasaannya.
Pada kalimat ketiga sepi menyanyi malam dalam mendoa tiba meriak
muka air kolam jiwa aku lirik tidak melibatkan orang lain atau pun
wanita yang menjadi subjek perhatiannya. Ia hanya mendeskripsikan keadaan yang
sedang ia alami saat itu. selanjutnya pada kalimat keempat sampai dengan keenam
aku lirik melibatkan tokoh yang menjadi subjek perhatiannya kembali dalam larik
dan/atau bait dalam puisi yang ia tuangkan.
3.1.4 Intertekstual
Puisi
“Sajak Putih” berintekstual dengan sebuah lagu berjudul “Cinta Sejati” karya Melly Goeslaw yang dinyanyikan oleh Bunga
Citra Lestari. The
Best of BCL merupakan album musik
ketiga karya Bunga Citra Lestari. Dirilis pada tahun 2013. Lagu utamanya ialah "Cinta
Sejati" (Ost.Habibie & Ainun), lagu ini membawa banyak penghargaan,
selain itu dua lagu baru turut dimasukan diantaranya "Jangan Gila"
dan "3 Salahmu". Album ini merupakan album kompilasi Bunga selama
kariernya dari album Cinta Pertama hingga Tentang Kamu. Lagu ini
mendeskripsikan tentang ketulusan dan kesucian cinta dari aku lirik terhadap
tokoh atau subjek yang menjadi perhatiannya. Aku lirik begitu tulus mencintai
tokoh yang ia kasihi atau yang menjadi perhatiannya tersebut. Oleh karenanya,
penulis menemukan kesamaan dalam lagu tersebut yang berintekstual dengan puisi
“Sajak Putih”. Dari sejumlah bait yang terdapat dalam lagu "Cinta
Sejati" penulis akan mengutip dua bait yang isinya berkaitan dengan puisi
"Sajak Putih" yang ditulis oleh Chairil Anwar
Cinta Sejati
Penyanyi Bunga Citra Lestari
Manakala hati
menggeliat mengusik renungan
Mengulang
kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang
malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku
dengar rindumu memanggil namaku
Saat aku tak
lagi di sisimu
Ku tunggu kau
di keabadian
Aku tak pernah
pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah
jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku
berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih
pada maha cinta menyatukan kita
Saat aku tak
lagi di sisimu
Ku tunggu kau
di keabadian
Cinta kita
melukiskan sejarah
Menggelarkan
cerita penuh suka cita
Sehingga siapa
pun insan Tuhan
Pasti tahu
cinta kita sejati
Saat aku tak
lagi di sisimu
Ku tunggu kau
di keabadian
Cinta kita
melukiskan sejarah
Menggelarkan
cerita penuh suka cita
Sehingga siapa
pun insan Tuhan
Pasti tahu
cinta kita sejati
Lembah yang
berwarna
Membentuk
melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang
melebur jadi satu
Dalam
kesunyian cinta
Cinta kita
melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita
penuh suka cita
Sehingga siapa
pun insan Tuhan
Pasti tahu
cinta kita sejati
Aku lirik menceritakan atau
mencurahkan kebahagiaan cintanya hingga
membuatnya merasa bahwa sang malam dan siang seakan berlagu didengarnya. Hal
tersebut juga terdapat dalam puisi “Sajak Putih” pada bait kedua larik pertama
berikut Sepi menyanyi, malam dalam mendoa
tiba. Dalam hal ini konteksnya mengacu pada klausa Sepi
menyanyi, sepi disini merupakan konotasi yang dapat diartikan sebagai
malam. Dikatakan demikian karena sepi identik dengan keadaan malam yang sunyi
sehingga menimbulkan rasa sepi. Namun walaupun demikian hal tersebut
didengarnya seperti nyanyian saja. Selain itu, dalam puisi “Sajak Putih” aku
lirik menegaskan pula ketulusan cintanya kepada tokoh yang menjadi perhatiannya
bahwa kematian yang akan menghampiri mereka tidak akan mengubah cinta mereka.
Hal tersebut terdapat pada bait ketiga larik keempat berikut antara
kita mati datang tidak membelah..... larik tersebut juga berkaitan
dengan lirik dari lagu “Cinta Sejati” berikut saat aku tak lagi di sisimu ku
tunggu kau di keabadian. Lirik tersebut menjelaskan perasaan aku lirik
tentang perasaan cintanya yang tulus kepada tokoh yang menjadi perhatiaanya
bahwa cintanya begitu sejati hingga membuatnya bersedia menunggu tokoh yang
menjadi perhatiannya di keabadian saat ia sudah tidak berada disisinya karena
kematian yang memisahkan keduanya. Maka dalam hal ini tidak salah jika lagu
“Cinta Sejati” yang dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari ini memiliki hubungan
interteskstual dengan puisi “Sajak Putih” karya Chairil Anwar.
Did you know there's a 12 word phrase you can speak to your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction to you buried within his chest?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, look after and care for you with his entire heart...
12 Words Who Trigger A Man's Love Impulse
This impulse is so built-in to a man's genetics that it will make him work harder than before to make your relationship as strong as it can be.
Matter-of-fact, triggering this powerful impulse is absolutely mandatory to getting the best ever relationship with your man that the second you send your man a "Secret Signal"...
...You'll soon notice him open his soul and mind to you in such a way he haven't expressed before and he will see you as the only woman in the universe who has ever truly attracted him.