BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tumbuhan merupakan makhluk hidup
yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Ada beberapa faktor penyebab
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu, faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu
sendiri yang meliputi: auksin, giberelin, sitokinin, kalin, gas etilen, asam
absisat, dormin, dan asam traumalin. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang meliputi: air, mineral,kelembapan
udara,suhu, dan cahaya matahari.
Yang akan dibahas adalah pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman. Cahaya merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam
proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga menghambat proses perkecambahan.
Tumbuhan
yang diletakkan di tempat yang terang mendapatkan penyinaran matahari yang
cukup untuk digunakan berfotosintesis dan arah pertumbuhannya selalu ke arah
cahaya matahari sehingga batangnya tidak lurus atau bengkok. Sedangkan tumbuhan
yang diletakkan di tempat yang gelap tidak mendapatkan penyinaran matahari
tetapi hanya mendapatkan udara dari luar.
. Oleh karena itu, kami mengadakan
eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
B. Rumusan
Masalah
Periode
pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh
organisme.
Dalam laporan percobaan kali ini
kita akan membahas kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan dan
daerah pertumbuhan biji kacang hijau.
C. Tujuan
Penelitian
1. Kami ingin mengetahui apa perbedaan
warna daun dan batang kedua tanaman.
2. Kami ingin mengetahui apakah ada
perbedaan tinggi tanaman setelah 2 minggu.
3. Kami ingin mengetahui bagaimana
pertumbuhan kedua tanaman tersebut.
4. Kami ingin mengetahui bagaimana
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman.
5. Kami ingin mengetahui apa yang
terjadi jika tanaman yang berada dalam gelap
tetap berada dalam gelap.
D. Manfaat
Penelitian
1. Siswa dapat memahami perkecambahan
dengan baik
2. Siswa dapat mengetahui proses
terjadinya perkecambahan epigeal atau hypogeal
3. Menyusun suatu system kerja sama
yang baik antar anggota dalam kelompok
4. Fotoperiodisme pada tumbuhan dapat
diketahui karena setiap hari diperiksa pertumbuhan tanaman tersebut
5. Siswa dapat melakukannya lagi
dirumah atau dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Teori Perkecambahan
1. Pengertian pertumbuhan dan
perkembangan
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang
sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda
satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang
bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan
perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada
proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan
jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan
merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan
diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari
sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang
pohon yang kooh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain
proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis
bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks.
Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai
berikut :
Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
Tahap Pembesaran sel, yaitu
pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan,
peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
Tahap diferensiasi sel, yaityu
perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentukkhusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
2. Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan
awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang
dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan
makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir
biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan
bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein,
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang
disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah
kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki
sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang
menggabungkan kulit kotiledon.
Biji
memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di
dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air,
biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif
(dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana
ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan
melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
3. Perkembangan Embrio
Embrio
berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian
pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan
berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor.
Embrio
didalam bakal biji )ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung
ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya
membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada
kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem
apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam
kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua
massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan
embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di
dalam biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi
lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron
menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati
didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
4. Perkecambahan
Perkecambahan
adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji
tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula
dan plumula.
5. Tahapan perkecambahan
Perkembangan
bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan
makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh
atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses
penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk
kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan
pecahnya testa.
Awal
perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase)
dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease
segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino
digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma.
Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian
glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel
bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino
akan berdifusi ke embrio.
Semua
proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan
glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan
pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula
tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan
fotosintesis.
6. Tipe Perkecambahan
Berdasarkan
posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan
epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif
tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada
epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada
kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli
agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Alat
dan Bahan Penelitian
1. Alat Penelitian
a. Mangkuk
b. Mistar
c. Polybag
d. Alat tulis
e. Kamera
f. Cutter
g. Tissue
2. Bahan Penelitian
a. Air jernih
b. Kacang Hijau
c. Tanah/kapas
B. Waktu
Penelitian
Waktu
pelaksanaan penelitian perkecambahan pada kacang hijau ini yaitu dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2013 yang berlokasi dikelas XII IPA 4 SMA
Negeri 7 Garut pukul 08.35 WIB
C.
Cara Kerja Penelitian
1. Siapkan semua alat dan bahan sebelum
melakukan praktikum dengan lengkap
2. Rendamlah biji kacang yang akan
diteliti minimal selama ± 1 jam atau lebih
3. Sediakanlah 2 (dua) polybag yang
sudah diisi dengan media tanah yang gembur dan cukup mengandung air
4. Masukan beberapa kacang kedalam
polybag yang akan disimpan ditempat yang terang dan kedalam polybag ditempat
yang gelap.
5. Simpan salah salah satu polybag
tersebut ditempat yang gelap dan simpan salah satunya lagi ditempat yang terang
6. Periksa pertumbuhan tersebut setiap
hari dalam kurun waktu 10 hari dengan mengukur panjangnya.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Data yang diperoleh
1. Tanaman kacang hijau yang berada
ditempat yang gelap
No.
|
Hari
|
Tanggal
|
Warna
Daun
|
Warna
Batang
|
Tinggi
tanaman
|
1
|
Kamis
|
29/08/2013
|
Belum
Berdaun
|
Putih
Pucat
|
1
cm
|
2
|
Jumat
|
30/08/2013
|
Hijau
Muda
|
Hijau
Keunguan
|
2
cm
|
3
|
Sabtu
|
31/08/2013
|
Kuning
|
Putih
Pucat
|
7,5
cm
|
4
|
Minggu
|
01/08/2013
|
Libur
|
Libur
|
Libur
|
5
|
Senin
|
02/08/2013
|
Kuning
|
Putih
Pucat
|
19
cm
|
6
|
Selasa
|
03/08/2013
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Rabu
|
04/08/2013
|
Kuning
Muda
|
Putih
Pucat
|
21
cm
|
8
|
Kamis
|
05/08/2013
|
Daun
Sudah Mati
|
Putih
|
24
cm
|
9
|
Jumat
|
06/08/2013
|
Etiolasi
|
Etiolasi
|
Etiolasi
|
10
|
Sabtu
|
07/08/2013
|
Etiolasi
|
Etiolasi
|
Etiolasi
|
2. Tanaman kacang hijau yang berada ditempat
yang terang
No.
|
Hari
|
Tanggal
|
Warna
Daun
|
Warna
Batang
|
Tinggi
tanaman
|
1
|
Kamis
|
29/08/2013
|
Belum
Berdaun
|
Putih
|
0,6
cm
|
2
|
Jumat
|
30/08/2013
|
Kuning
Muda
|
Putih
Kehijauan
|
1
cm
|
3
|
Sabtu
|
31/08/2013
|
Kuning
Muda
|
Putih
Kehijauan
|
1,5
cm
|
4
|
Minggu
|
01/08/2013
|
Libur
|
Libur
|
Libur
|
5
|
Senin
|
02/08/2013
|
Hijau
Muda
|
Putih
Keunguan
|
7,5
cm
|
6
|
Selasa
|
03/08/2013
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Rabu
|
04/08/2013
|
Hijau
Tua
|
Putih
Kehijauan
|
13
cm
|
8
|
Kamis
|
05/08/2013
|
Hijau
Tua
|
Hijau
Muda
|
15
cm
|
9
|
Jumat
|
06/08/2013
|
Hijau
Tua
|
Hijau
Muda
|
20
cm
|
10
|
Sabtu
|
07/08/2013
|
Hijau
Tua
|
Hijau
Muda
|
25
cm
|
B.
Hipotesis
1.
Asumsi
Benih kacang hijau yang di tanam
tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh cahaya matahari
2.
Hipotesa
Berdasarkan asumsi di atas dapat di simpulkan bahwa : Ada
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
C.
Pembahasan
1.
Warna
daun kecambah yang di tempat terang berwarna hijau sedangkan di
tempat gelap kuning ( pucat )
2.
Pertumbuhan
batang di tempat terang lebih lambat dari tempat gelap hal ini di sebabkan karena
adanya hormone auksin
3.
Di
tempat terang arah tumbuhnya kea rah matahari sedangkan di tempat gelap batang
nya menjadi bengkok karena mencari cahaya matahari
4.
Warna
batang di tempat terang hijau dan kuat sedangkan di tempat gelap warnanya putih
susu dan rapuh.
5.
Daun
kecambah di tempat terang mengandun klorofil sedangkan di tempat gelap tidak.
6. Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
pertumbuhan tanaman adalah Cahaya merupakan faktor yang mutlak diperlukan
dalam proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga menghambat proses
perkecambahan.Tumbuhan yang diletakkan di tempat yang terang mendapatkan
penyinaran matahari yang cukup untuk digunakan berfotosintesis dan arah
pertumbuhannya selalu ke arah cahaya matahari sehingga batangnya tidak lurus
atau bengkok. Sedangkan tumbuhan yang diletakkan di tempat yang gelap tidak
mendapatkan penyinaran matahari tetapi hanya mendapatkan udara dari luar.
7. Yang terjadi jika tanaman yang
barada dalam gelap tetap barada dalam gelap adalah warna batangnya terlihat
pucat dan sangatlah layu ( tidak cerah), daunnya berjumlah sedikit dan
sangatlah layu, tetapi pertumbuhannya sangat cepat sehingga tingginya
bertambah.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
B. Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi kapas atau tanah dan air harus steril
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi kapas atau tanah dan air harus steril
Daftar Pustaka
http://armantho.blogspot.com/2012/07/perkecambahan-pada-biji-kacang-hijau.html#!/2012/07/
perkecambahan-pada-biji-kacang-hijau.html
Lampiran
Foto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar ? Silahkan post :)