Sabtu, 30 November 2013

Contoh Laporan Biologi tentang perkecambahan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Ada beberapa faktor penyebab pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri yang meliputi: auksin, giberelin, sitokinin, kalin, gas etilen, asam absisat, dormin, dan asam traumalin. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang meliputi: air, mineral,kelembapan udara,suhu, dan cahaya matahari.
            Yang akan dibahas adalah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman. Cahaya merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga menghambat proses  perkecambahan.
Tumbuhan  yang diletakkan di tempat yang terang mendapatkan penyinaran matahari yang cukup untuk digunakan berfotosintesis dan arah pertumbuhannya selalu ke arah cahaya matahari sehingga batangnya tidak lurus atau bengkok. Sedangkan tumbuhan yang diletakkan di tempat yang gelap tidak mendapatkan penyinaran matahari tetapi hanya mendapatkan udara  dari luar.
. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

B.     Rumusan Masalah
Periode pertumbuhan pada tumbuhan terjadi sepanjang hidupnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari dalam tubuh organisme.
Dalam laporan percobaan kali ini kita akan membahas kondisi-kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan dan daerah pertumbuhan biji kacang hijau.

C.    Tujuan Penelitian
1.      Kami ingin mengetahui apa perbedaan warna daun dan batang kedua tanaman.
2.      Kami ingin mengetahui apakah ada perbedaan tinggi tanaman setelah 2 minggu.
3.      Kami ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan kedua tanaman tersebut.
4.      Kami ingin mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
       tanaman.
5.      Kami ingin mengetahui apa yang terjadi jika tanaman yang berada dalam gelap
                   tetap berada dalam gelap.


D.    Manfaat Penelitian
1.      Siswa dapat memahami perkecambahan dengan baik
2.      Siswa dapat mengetahui proses terjadinya perkecambahan epigeal atau hypogeal
3.      Menyusun suatu system kerja sama yang baik antar anggota dalam kelompok
4.      Fotoperiodisme pada tumbuhan dapat diketahui karena setiap hari diperiksa pertumbuhan tanaman tersebut
5.      Siswa dapat melakukannya lagi dirumah atau dijadikan sebagai salah satu mata pencaharian


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Teori Perkecambahan
1.      Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada setiap makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering diucapkan untuk pengertian yang sama. Padahal pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda satu sama lain. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai peningkatan ukuran yang bersifat permanent (tetap) dan tidak dapat balik ( Irrevisible), sedangkan perkembangan adalah proses perubahan dalam bentuk.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kooh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
 Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
 Tahap Pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatantersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
 Tahap diferensiasi sel, yaityu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentukkhusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
2.      Pertumbuhan dan Perkembagan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu yang baru, misalnya embrio, cadangan makanan, dan calondaun (calon akar).
Sebutir biji mengandung satu embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh menjadi akar) dan planula ( yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan Makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, yang disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikropil. Didekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air di dalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibat ketiadaan air, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolisme sehingga menjadi tidak aktif (dorman). Dormansi biji sangat bermanfaat pada kondisi tidak nyaman (suasana ekstrem, sangat dingin atau kering) karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
3.      Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji )ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apical ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman ketika biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di dalam biji yang matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh embrio.
4.      Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
5.      Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
6.      Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.


BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan Penelitian
1.      Alat Penelitian
a.       Mangkuk
b.      Mistar
c.       Polybag
d.      Alat tulis
e.       Kamera
f.       Cutter
g.      Tissue
2.      Bahan Penelitian
a.       Air jernih
b.      Kacang Hijau
c.       Tanah/kapas
B.     Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian perkecambahan pada kacang hijau ini yaitu dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 Agustus 2013 yang berlokasi dikelas XII IPA 4 SMA Negeri 7 Garut pukul 08.35 WIB
C.    Cara Kerja Penelitian
1.      Siapkan semua alat dan bahan sebelum melakukan praktikum dengan lengkap
2.      Rendamlah biji kacang yang akan diteliti minimal selama ± 1 jam atau lebih
3.      Sediakanlah 2 (dua) polybag yang sudah diisi dengan media tanah yang gembur dan cukup mengandung air
4.      Masukan beberapa kacang kedalam polybag yang akan disimpan ditempat yang terang dan kedalam polybag ditempat yang gelap.
5.      Simpan salah salah satu polybag tersebut ditempat yang gelap dan simpan salah satunya lagi ditempat yang terang
6.      Periksa pertumbuhan tersebut setiap hari dalam kurun waktu 10 hari dengan mengukur panjangnya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Data yang diperoleh
1.      Tanaman kacang hijau yang berada ditempat yang gelap
No.
Hari
Tanggal
Warna Daun
Warna Batang
Tinggi tanaman
1
Kamis
29/08/2013
Belum Berdaun
Putih Pucat
1 cm
2
Jumat
30/08/2013
Hijau Muda
Hijau Keunguan
2 cm
3
Sabtu
31/08/2013
Kuning
Putih Pucat
7,5 cm
4
Minggu
01/08/2013
Libur
Libur
Libur
5
Senin
02/08/2013
Kuning
Putih Pucat
19 cm
6
Selasa
03/08/2013
-
-
-
7
Rabu
04/08/2013
Kuning Muda
Putih Pucat
21 cm
8
Kamis
05/08/2013
Daun Sudah Mati
Putih
24 cm
9
Jumat
06/08/2013
Etiolasi
Etiolasi
Etiolasi
10
Sabtu
07/08/2013
Etiolasi
Etiolasi
Etiolasi

2.      Tanaman kacang hijau yang berada ditempat yang terang
No.
Hari
Tanggal
Warna Daun
Warna Batang
Tinggi tanaman
1
Kamis
29/08/2013
Belum Berdaun
Putih
0,6 cm
2
Jumat
30/08/2013
Kuning  Muda
Putih Kehijauan
1 cm
3
Sabtu
31/08/2013
Kuning Muda
Putih Kehijauan
1,5 cm
4
Minggu
01/08/2013
Libur
Libur
Libur
5
Senin
02/08/2013
Hijau Muda
Putih Keunguan
7,5 cm
6
Selasa
03/08/2013
-
-
-
7
Rabu
04/08/2013
Hijau Tua
Putih Kehijauan
13 cm
8
Kamis
05/08/2013
Hijau Tua
Hijau Muda
15 cm
9
Jumat
06/08/2013
Hijau Tua
Hijau Muda
20 cm
10
Sabtu
07/08/2013
Hijau Tua
Hijau Muda
25 cm


B.     Hipotesis
1.      Asumsi
Benih kacang hijau yang di tanam tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh cahaya matahari
2.       Hipotesa
Berdasarkan asumsi di atas dapat di simpulkan bahwa : Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.

C.    Pembahasan
1.      Warna daun kecambah yang di tempat terang berwarna hijau sedangkan di   tempat gelap kuning ( pucat )
2.      Pertumbuhan batang di tempat terang lebih lambat dari tempat gelap hal ini di sebabkan karena adanya hormone auksin
3.      Di tempat terang arah tumbuhnya kea rah matahari sedangkan di tempat gelap batang nya menjadi bengkok karena mencari cahaya matahari
4.      Warna batang di tempat terang hijau dan kuat sedangkan di tempat gelap warnanya putih susu dan rapuh.
5.       Daun kecambah di tempat terang mengandun klorofil sedangkan di tempat gelap tidak.
6.      Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan pertumbuhan tanaman adalah  Cahaya merupakan faktor yang mutlak diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga menghambat proses  perkecambahan.Tumbuhan  yang diletakkan di tempat yang terang mendapatkan penyinaran matahari yang cukup untuk digunakan berfotosintesis dan arah pertumbuhannya selalu ke arah cahaya matahari sehingga batangnya tidak lurus atau bengkok. Sedangkan tumbuhan yang diletakkan di tempat yang gelap tidak mendapatkan penyinaran matahari tetapi hanya mendapatkan udara  dari luar.
7.      Yang terjadi jika tanaman yang barada dalam gelap tetap barada dalam gelap adalah warna batangnya terlihat pucat dan sangatlah layu ( tidak cerah), daunnya berjumlah sedikit dan sangatlah layu, tetapi pertumbuhannya sangat cepat sehingga tingginya bertambah.

BAB V
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air 
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis. 
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
B.     Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi kapas atau tanah dan air harus steril


Daftar Pustaka
http://armantho.blogspot.com/2012/07/perkecambahan-pada-biji-kacang-hijau.html#!/2012/07/ perkecambahan-pada-biji-kacang-hijau.html


Lampiran Foto
Description: Description: H:\Received\Agssa1843.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1842.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1844.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1845.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1846.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1847.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1848.jpgDescription: Description: H:\Received\Agssa1849.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Komentar ? Silahkan post :)