BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari – hari kita banyak menafaatkan unsur logam dan nonlogam untuk
keperluan transportasi, industri, dan bangunan. Penggunaan logam dan nonlogam
makin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan industri
Dari
109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan 70
unsur diantaranya adaLah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini yang
dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan bijih logam
yang ada dalam perut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui ilmu dan
teknologi untuk mengolahnya.
Logam
di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, bukan unsur bebas. Senyawa
logam terdapat dalam berbagai batuan dalam kerak bumi. Batuan yang mengandung
senyawa logam dalam kadar tinggi disebut Bijih. Senyawa logam yang dikandung
bijih disebut mineral.
Dalam
makalah ini kami akan membahas tentang unsur non-logam nitrogen. Nonlogan
nitrogen yang terdapat di golongan VA yaitu Nitrogen (N), fospor (P), Arsen
(As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sifat Kimia dan sifat Fisika dari Nonlogan
nitrogen yang terdapat di golongan VA yaitu Nitrogen (N), fospor (P), Arsen
(As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi).
2.
Apa Gunanya Nonlogan nitrogen yang terdapat di golongan VA yaitu Nitrogen (N),
fospor (P), Arsen (As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi).
3.
Dari mana Sumber Nonlogan nitrogen yang terdapat di golongan VA yaitu Nitrogen
(N), fospor (P), Arsen (As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi).
1.3 Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui sifat Kimia dan sifat Fisika dari
Nonlogan nitrogen yang terdapat di golongan VA yaitu Nitrogen (N), fospor (P),
Arsen (As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi).
2.
Mengetahui kegunaan Nonlogan nitrogen yang terdapat di golongan VA yaitu
Nitrogen (N), fospor (P), Arsen (As), Antimon (Sb) dan Bismut (Bi).
3.
Mengetahui Sumber Nonlogan nitrogen yang
terdapat di golongan VA yaitu Nitrogen (N), fospor (P), Arsen (As), Antimon
(Sb) dan Bismut (Bi).
BAB II
PEMBAHASAN
Oleh
:Muhamad Yusup Iskandar
2.1 Nitrogen (N)
Nitrogen
atau zat lemas adalah unsur kimia yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau,
tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit
bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini
bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen
mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak
jaringan hidup. Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap.
Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui
oleh ahli kimia sejak akhir
abad ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm
Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang
menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat.
Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote,
daripada perkataan Yunani
αζωτος yang bermaksud "tak bernyawa".
Sifat fisika
1. Berupa gas diatomic N2 tidak berbau,
tidak berasa, tidak berwarna, dan sedikit larut dalam air.
2. Bersifat non polar sehingga gaya Van Deer
Waals antar molekul sangat kecil
3. Sifat fisik nitrogen yang lain
Titi
didih
77,36 K
Titik
lebur
63,15 K
Berat
jenis relative 0,97
Berat
molekul
28,013
Kalor
peleburan
0,720 kJ/mol
Kalor
penguapan
5,57 kJ/mo
Kapasitas
kalor dalm suhu kamar 29,124 J/mol K
Sifat kimia
1. Molekul N2 berikatan kovalen rangkap tiga,
memiliki energy ikatan yang relative besar yaitu 946 kJ/mol sehingga sangat
stabil atau sukar bereaksi pada suhu tinggi (endoterm) dengan bantuan katalis.
2. Pada suhu ruangan N2 bereaksi sangat lambat
dengan logam Li menghasilkan Li3N. Sedangakan dengan logam-logam lain, dapat
dilakukan dengan cara mengerjakan loncatan bunga api listrik melalui gas nitrogen
yang bertekanan rendah, proses ini dikatalisasi oleh adanya oksigen homo
terbentuk nitrogen aktif (N2 menjadi 2N) yang dapat membentuk senyawa nitrida
dengan logam-logam tertentu.
3. Nitrogen bereaksi dengan hydrogen atau
aksigen pada suhu yang tinggi seperti dalam loncatan bunga api listrik,
membentuk gas NH3 dan NO3 .
Senyawaan
Nitrogen
Senyawaan
nitrogen terbagi manjadi :
1..
Nitrida Hidrida ( NH3, garam amonium, hidrasin N2H4, hidroksilamin NH2OH )
2.
Oksida nitrogen ( N2O, NO, NO2, N2O5 )
3.
Asam nitrit
Penggunaan
Nitrogen
memiliki berbagai keperluan. Selain pembuatan ammonia, penggunaan terbesar,
digunakan dalam industri nitrogen elektronik untuk flush udara dari tabung
vakum sebelum tabung dimeteraikan. Dalam operasi pengerjaan logam, nitrogen
digunakan untuk mengontrol tungku
atmosfer selama pemanasan dan pendinginan logam. Nitrogen
digunakan untuk membuat berbagai bahan peledak termasuk ammonium nitrate,
amonium nitrat, nitroglycerin, nitrogliserin, nitrocellulose, and
nitroselulosa, dan trinitrotoluene (TNT). trinitrotoluene (TNT). Hal lain digunakan sebagai refrigerant(zat pendingin) baik untuk pembekuan, perendaman produk makanan dan untuk
transportasi makanan, dan dalam bentuk cair digunakan industri minyak untuk
membangun tekanan dalam sumur untuk memaksa. minyak mentah ke permukaan.
Penggunaan
gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan sebagai pupuk, pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai
jenis bahan peledak,
pembuatan senyawa nitro dan berbagai
jenis refrigeran. Dari gas ini
juga dapat dibuat urea,
hidrazina dan hidroksilamina.
Gas
amonia banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun jumlahnya masih
terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang maksimum. Maka dari itu
diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang mengandung tiga unsur penting untuk
tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian yang
intensif diharapkan akan menguntungkan semua pihak.
Nitrogen
dapat mempercepat penyulingan minyak, N2 cair digunakan untuk mendinginkan
hasil makanan dan ban yang memakai nitrogen punya banyak manfaat dibanding jika
ban yang masih menggunakan angin biasa.
Bahaya Nitrogen
Limbah
baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai dan air bawah tanah.
Senyawa yang mengandung siano (-CN) menghasilkan garam yang sangat beracun dan
bisa membawa kematian pada hewan dan manusia.
Sumber
Gas nitrogen (N2) terkandung sebanyak 78,1% di udara.
Sebagai perbandingan, atmosfir Mars hanya mengandung 2,6% nitrogen. Dari
atmosfir bumi, gas nitrogen dapat dihasilkan melalui proses pencairan
(liquefaction) dan distilasi fraksi. Nitrogen ditemukan pada mahluk hidup
sebagai bagian senyawa-senyawa biologis.
Oleh : Iqbal Muhamad Irfan
2.2 Fosfor (P)
Fosfor adalah unsur kimia yang
memiliki lambang P dengan
nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam,
bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak
ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak
pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan
pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk
hidup.
Sifat
Fisika Unsur Fosfor
1.) Warna : tidak berwarna/merah/putih
2.) Wujud : padat
3.) Titik didih : 550 K (2770C)
4.) Titik leleh : 317,3 K (44,20C)
5.) Massa jenis (fosfor merah) : 2,34 g/cm3
Massa
jenis (fosfor putih) : 1,823 g/cm3
Massa
jenis (fosfor hitam) : 2,609 g/cm3
6.) Energi ionisasi (fosfor putih) : 1011,8
kj/mol
7.) Secara umum fosfor membentuk padatan putih
yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak
berwarna dan transparan
8.) Fosfor putih mudah menguap dan larut dalam
pelarut nonpolar benzena
9.) Fosfor merah tidak larut dalam semua
pelarut.
Sifat Kimia Unsur
Fosfor
1.) Fosfor putih bersifat sangat reaktif, memancarkan
cahaya, mudah terbakar di udara, beracun. Fosfor putih digunakan sebagai bahan
baku pembuatan asam fosfat di industri.
2.) Fosfor merah bersifat tidak reaktif, kurang
beracun. Fosfor merah digunakan sebagai bahan campuran pembuatan pasir halus
dan bidang gesek korek api.
Kegunaan
Dalam
beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5,
telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan
untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak.
Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada
lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk
memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja,
perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting
sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi
pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma,
jaringan saraf dan tulang. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam
pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api,
kembang api, pestisida, odol dan deterjen. Kegunaan fosfor yang paling umum
ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar, sementara
fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar
dalam gelap (glow in the dark).
Sumber
Sumber
fosfor yang terdapat dibumi yaitu dari bebatuan, tanaman, tanah dan bahan
organik.
Oleh : Neneng Ai Repa
2.3 Arsen (As)
Arsen,
arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As dan nomor atom
33. Arsen adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk
alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa arsenik digunakan
sebagai pestisida,
herbisida, insektisida, dan dalam
berbagai aloy.
Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi seperti
realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit (As2O3) dan mineral besi seperti
arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).
Lambang
alkimia untuk arsenik
Pada
zaman Ratu Victoria
di Britania Raya,
arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur
dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka,
membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja
di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk
memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Sifat fisika Arsen :
1. Massa jenis (sekitar suhu kamar) 5,727 g/cm³
2. Massa jenis cair pada titik lebur 5,22 g/cm³
3. Titik lebur 1090 K (817 °C, 1503 °F)
4. Titik didih sublimasi 887 K (614 °C, 1137 °F)
5. Kalor peleburan 24,44 kJ/mol
4. Titik didih sublimasi 887 K (614 °C, 1137 °F)
5. Kalor peleburan 24,44 kJ/mol
6. Kalor penguapan 34,76 kJ/mol
7. Kapasitas kalor
(25 °C) 24,64 J/(mol·K)
Sifat-sifat kimia Arsen :
1. Logam ini bewarna abu-abu
1. Logam ini bewarna abu-abu
2.
Sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat.
3.
Ia berubah warna dalam udara,
3. Dan ketika dipanaskan teroksida
sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau
bawang.
4.
Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
Kegunaan
Penggunaan arsen sangat bervariasi antara lain pada
industri pengerasan tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi pembentukan
campuran logam, industri pengawet kayu (bersama tembaga dan krom), untuk
melapisi perunggu (menjadikannya berwarna merah tua), industri cat, keramik,
gelas (penjernih dari noda besi) dan kertas dinding.
Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida
untuk buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad ke-19,
senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan
sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
Bahaya Arsenik
Arsenik
dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh
dengan cara merusak sistem
pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock.
Oleh : Indra Zalaludin
2.4 Antimon (Sb)
Antimon adalah suatu unsur
metaloid kimia
dalam tabel periodik
yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium.
Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empat alotropi. Bentuk
stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam
tak stabil. Antimon digunakan
sebagai bahan tahan api, cat, keramik, elektronik dan karet.
Sifat Fisika Antimom
1. Massa atom =
121.760(1) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Kr] 4d10 5s2 5p3
3. Jumlah elektron tiap kulit = 2, 8, 18, 18, 5
4. Fase
= solid
5. Massa jenis (suhu kamar) = 6.697 g/cm³
6. Massa jenis cair pada titik lebur = 6.53 g/cm³
7. Titik lebur = 903.78 K (630.63 °C, 1167.13
°F)
8. Titik didih = 1860 K
(1587 °C, 2889 °F)
9. Kalor peleburan = 19.79 kJ/mol
10. Kalor penguapan = 193.43 kJ/mol
11. Kapasitas kalor = (25 °C) 25.23
J/(mol·K)
12. Struktur kristal = Rhombohedral
13. Bilangan oksidasi = −3, 3, 5
14. Elektronegativitas = 2.05 (skala Pauling)
15. Jari-jari atom = 145 pm
16. Jari-jari atom (terhitung) = 133 pm
17. Jari-jari kovalen = 138 pm
18. Tidak bersifat magnetic
19. Resistivitas listrik = (20 °C) 417 nΩ·m
20. Konduktivitas termal = (300 K) 24.4 W/(m·K)
21. Ekspansi termal = (25 °C) 11.0
µm/(m·K)
22. Kecepatan suara (kawat tipis) = (20 °C) 3420 m/s
Sifat Kimia Atimon
1. Reaksi dengan air
Ketika
antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon (III)
trioksida.
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
2. Reaksi dengan udara
Ketika
antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir
trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s)
3. Reaksi dengan halogen
Antimon
bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk
antimon (III) dihalides.
2Sb
(s) + 3F2 (g) 2SbF3
(s)
2Sb
(s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3
(s)
2Sb
(s) + 3Br2 (g) 2SbBr3
(s)
2Sb
(s) + 3I2 (g)
2SbI3 (s)
4.
Reaksi dengan asam
Antimon
larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi
yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas
dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan oksigen.
Manfaat
Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor
dalam produksi dioda dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan
kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai
penguat timbal untuk batere.
Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek api, obat-obatan dan
pipa.
Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon
triklorida digunakan dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon
sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan
kosmetika dalam masa Bibel.
Bahaya Antimon
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun).
Secara klinis, gejala akibat keracunan antimon hampir mirip dengan
keracunan arsen. Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam
dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
Sumber
Unsur
ini tidak banyak, tetapi ditemukan dalam 100 spesies mineral. Kadang-kadang
ditemukan sendiri, tetapi lebih sering sebagai sulfide stibnite.
Bahaya Antimon
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis, gejala akibat
keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis rendah, antimon menyebabkan sakit kepala
dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimon akan mengakibatkan kematian dalam
beberapa hari.
Senyawa antimon
Oleh
: Indriyani
2.5
Bismut (Bi)
Bismut adalah suatu unsur
kimia yang memiliki
lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini
memiliki sifat kimia mirip dengan arsen
dan antimoni. Dari semua jenis
logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan
unsur kedua setelah raksa
yang memiliki konduktivitas
termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan
sebagai bahan kosmetik
dan dalam bidang medis.
Bismut
(berasal dari bahasa latin bisemutun, dari bahasa Jerman Wismuth)
Pada awalnya membingungkan dengan timah dan timbal dimana bismut mempunyai
kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di
tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini
berbeda dengan timbal.
Di
dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari pada emas.
Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama. Melainkan
biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnya misalnya
timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.
Sifat Kimia Bismut
1. Reaksi dengan air
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk
membentuk bismut (III) trioksida.
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2.
Reaksi dengan udara
Setelah pemanasan bismut
bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida bismut (III).
4Bi (s) + 3O2
(g)
2Bi2O3 (s)
3.
Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor
untuk membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2
(g)
2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam
kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan iodin bismut
(III) trihalides.
2Bi (s) + 3F2
(g)
2BiF3
(s)
2Bi (s) + 3Cl2
(g)
2BiCl3 (s)
2Bi (s) + 3Br2
(g)
2BiBr3 (s)
2Bi (s) + 3I2
(g)
2BiI3 (s)
4.
Reaksi dengan asam
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat,
untuk membentuk larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas
dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) klorida
yang dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl
(aq)
4BiCl3
(aq) + 6H2O (l)
Kegunaan
·
Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate dan
subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
·
Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
·
Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
·
Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber
·
Bismut telah duganakan dalam penyolderan,
bismut rendah racun terutama untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan
makanan.
·
Sebagai bahan lapisan kaca keramik.Aloi
bismuth dengan timbel dan antimony digunakan untuk piringan pita stere
Sumber
Bismuth
ini terdapat bebas dalam bentuk bijih yakni bismutinit, produk sampingan dari
peleburan timbale.
Sifat Fisika Bismut
1. Massa atom = 208.98040(1) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Xe] 4f14 5d10 6s2
6p3
3. Jumlah elektron tiap kulit = 2, 8, 18, 32,
18, 5
4. Fase = solid
5. Massa jenis (sekitar suhu kamar) = 9.78 g/cm³
6. Massa jenis cair pada titik lebur = 10.05
g/cm³
7. Titik lebur = 544.7 K (271.5 °C, 520.7 °F)
8. Titik didih = 1837 K (1564 °C, 2847 °F)
9. Kalor peleburan = 11.30 kJ/mol
10. Kalor penguapan = 151 kJ/mol
11. Kapasitas kalor = (25 °C) 25.52 J/(mol•K)
12. Struktur kristal = Rhombohedral
13. Bilangan oksidasi = 3, 5 (mildly acidic
oxide)
14. Jari-jari atom = 160 pm
15. Elektronegativitas = 2.02 (skala Pauling)
16. Jari-jari atom (terhitung) = 143 pm
17. Jari-jari kovalen = 146 pm
18. Sifat magnetik = diamagnetic
19. Resistivitas listrik = (20 °C) 1.29 µΩ•m
20. Konduktivitas termal = (300 K) 7.97 W/(m•K)
21. Ekspansi termal = (25 °C) 13.4 µm/(m•K)
22. Kecepatan suara (kawat tipis) = (20 °C)
1790 m/s
BAB
III
KESIMPULAN
1.
Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna yang memiliki
lambang N. Nitrogen dapat digunakan untuk mempercepat penyulingan minyak, N2
cair digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan pengisian angin pada
kendaraan.
2.
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan
nomor atom 15, berupa nonlogam dan dapat digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara
luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan
deterjen.
3.
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As yang bersifat racun.
4.
Antimon adalah suatu unsur
metaloid kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Sb dan memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) dan
panasnya lemah.
5. Bismut
adalah suatu unsur kimia
yang memiliki lambang Bi yang mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar dengan
nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Sumber
Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Komentar ? Silahkan post :)